Solusi, jalan kan perintah: yum install setuptool. udah, gitu doang :p
Kalau masih kurang bisa install juga:
yum install system-config-network*
yum install system-config-firewall*
Solusi, jalan kan perintah: yum install setuptool. udah, gitu doang :p
Kalau masih kurang bisa install juga:
yum install system-config-network*
yum install system-config-firewall*
Monggo ambil saja dari Elrepo (http://elrepo.org/tiki/tiki-index.php). Selanjutnya baca manual :p
Models bisa dianggap jantungnya aplikasi. Controllers dan Views mengatur bagaimana user berinteraksi dengan Models. Models biasanya digunakan untuk:
Oke terkait dengan contoh di posting sebelumnya, sekarang bikin file models/opac/opac_model.php dan isi dengan:
Percobaan menggunakan database SLiMS 5 Meranti (slims.web.id).
Edit file application/config/database.php dan sesuai beberapa variable menjadi kira-kira seperti berikut:
Percobaan menggunakan database SLiMS 5 Meranti (slims.web.id).
Edit file application/config/database.php dan sesuai beberapa variable menjadi kira-kira seperti berikut:
Baik CI maupun Laravel keduanya framework berbasis MVC (Model-View-Controller). Gampangnya MVC = Database-HTMLTemplate-Logic. Pada tutorial sebelumnya, kita sudah mencoba membuat bikin output langsung via controller yang artinya itu tidak direkomendasikan. Sebaiknya melalui View. Oke pada tutorial ini kita coba membuat View yang sederhana. Output controller dari opac.php akan kita kirimkan ke template yang bernama opac_default.php yang diletakkan di opac/opac_default.php. Buat folder application/views/opac (CI maupun Laravel) dan kemudian buat file opac_default.php.
Isi dengan:
Oke, sudah berhasil instalasi Ci dan laravel kan? Nah mari nyicil belajar dengan mulai membuat controller pertama. Masuk ke folder /var/www/codeigniter/application/controllers, dan buat file opac.php.
Dan isi dengan:
OS: Linux Lubuntu 12.04
Web server: Apache2.
Kenapa memilih menggunakan framework PHP? Alasannya bisa sangat personal. Saya menggunakan framework untuk variasi hidup. Bikin mockup bisa jauh lebih cepat dan lumayan membantu.
Kenapa ga pakai Yii atau Symfony? Kenapa memilih CodeIgniter atau Laravel? Lagi-lagi alasan yang sangat personal. Ingat jangan mengkritik sesuatu sebagai lebih jelek kalau ga bisa bikin alternatif yang lebih baik. Yii sangat kumplit. Sekali kita menguasainya, develop aplikasi sangat cepat. Symfony juga keren banget. Komponen nya bahkan digunakan oleh developer lain untuk membangun framework juga: Drupal 8. Komponen HttpFoundation-nya juga digunakan oleh Laravel.
Kenapa memilih CodeIgniter dan Laravel? Simpel, karena sesuai dengan style dan kebutuhan saya. CodeIgniter mungkin inferior dibanding Yii dan Symfony, tapi relatif lebih mudah dipelajari. Ga terlalu jauh beda dengan natif PHP dan mudah diselipkan dengan coding lain untuk kebutuhan yang spesifik. Laravel menurut saya mirip CI tapi untuk ada fungsi-fungsi terintegrasi yang lebih lengkap dan tetap mudah digunakan.
Jadi pilihlah framework yang sesuai kebutuhan. Jika pemula, pilih saja framework yang mudah dipelajari. Jangan pilih karena hasil-hasil benchmark yang mengagumkan. Hasil-hasil benchmark baru akan berasa kalau bangun web dengan trafik tinggi. Itupun jarang kita rasakan. Lagipula kalau trafik tinggi, lebih baik bikin web tanpa framework, karena PHP itu sendiri sudah berupa framework. Jadi pada dasarnya pakai framework apapun, secepat apapun, tetap saja lebih cepat menulis aplikasi dengan natif PHP tanpa framework. Kalau aplikasi kita banyak pakai logic aplikasi yg njelimet, monggo lebih ekstrim lagi pakai hiphop. Jadi ga usah pusing pilih framework.